1. Contoh dan penjelasan tentang standar teknik dan
standar manajemen yang relevan dengan Teknik Industri!
1. Standar
Teknik
Standard Teknik adalah serangkaian eksplisit syarat yang harus dilengkapi
oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal melengkapi
satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, kemungkinan akan disebut sebagai
berada di luar spesifikasi.
Sebuah standar, dapat dikembangkan dengan cara sendiri-sendiri atau unilateral, misalnya oleh suatu perusahaan, organisasi, militer, dll. Setiap negara
memiliki Badan standardisasi dan biasanya memiliki lebih banyak keragaman
standar dan umumnya mengembangkan standar sukarela. Standar-standar ini dapat
menjadi suatu keharusan jika diadopsi oleh suatu pemerintahan, kontrak bisnis,
dll. Dalam
rekayasa, manufaktur, dan bisnis, sangat penting bagi pemasok, pembeli, dan
pengguna bahan, produk, atau layanan untuk memahami dan menyetujui semua
persyaratan. Standard teknik adalah jenis sebuah standar yang sering dirujuk
oleh suatu kontrak atau dokumen pengadaan. Ini menyediakan rincian yang
diperlukan tentang persyaratan khusus. Standard teknik dapat ditulis oleh
instansi pemerintah, organisasi standar (ASTM, ISO, CEN, dll), asosiasi
perdagangan, perusahaan, dan lain-lain. Contoh standar teknik yang relevan
dengan Teknik Industri adalah sebagai berikut:
a.
American Society for
Testing and Material (ASTM)
ASTM Internasional merupakan organisasi internasional sukarela yang mengembangkan standardisasi teknik untuk
material, produk, sistem dan jasa. ASTM Internasional yang berpusat di Amerika
Serikat. ASTM dibentuk pertama kali pada
tahun 1898 oleh sekelompok insinyur dan ilmuwan untuk mengatasi bahan baku besi pada rel kereta api yang selalu bermasalah. Sekarang ini, ASTM mempunyai lebih dari
12.000 buah standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara maju
maupun berkembang dalam penelitian akademisi maupun industri.
b. Japan Industrial Standars
JIS (Japanese industrial standars) adalah badan yang
menentukan standarisasi yang digunakan untuk kegiatan industri di Jepang.
Proses standarisasi dikoordinasikan oleh Badan Komite Standar Industri Jepang
dan dipublikasikan melalui Standards Association Jepang. Standar Asosiasi
Jepang didirikan setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada tahun
1945. Peraturan Komite Standar Industri Jepang yang diumumkan pada tahun 1946,
standar Jepang (JES baru) dibentuk.
c.
Standar Nasional Indonesia
Standart
Nasional Indonesia (SNI) adalah satu-satunya standart yang berlaku secara nasional di
Indonesia, dimana semua produk atau tata tertib pekerjaan harus memenuhi
standart SNI ini. Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para
stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good
practice, yaitu:
-
Openess
Terbuka
agar semua stakeholder dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI.
-
Transparency
Agar
stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI dari tahap
pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya.
-
Consensus
and impartiality
Agar
semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara
adil.
-
Effectiveness
and relevance
Memfasilitasi
perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
-
Coherence
Koheren
dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar negara kita
tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan
internasional.
d.
ASME (American Society of Mechanical
Engineer)
Memiliki satu standar global menjadi semakin penting sebagai perusahaan
menggabungkan melintasi batas internasional, dibantu oleh perjanjian perdagangan regional seperti North American Free Trade Agreement (NAFTA) ditetapkan oleh Uni Eropa (UE), yang telah memfasilitasi merger internasional melalui penurunan tarif pada impor.Perusahaan yang terlibat dalam konsolidasi ini digunakan untuk menjual hanya satu pasar,sekarang menemukan diri mereka jual ke pasar global .Di bawah ini adalah Overviewdari Code dan Standard ASME yang biasa di pakai oleh para Engineer untuk mendesign di pabrik baik itu oil & gas atau pulp & paper atau chemical plant. The ASME - American Society of Mechanical Engineers - ASME / ANSI B16 Standar mencakup pipa dan alat kelengkapan dalam besi cor, perunggu, tembaga dan baja tempa. ASME / ANSI B16.1 - 1998 - Cast Iron Pipe Fittings flensa dan flens Standar ini untuk kelas 25, 125, dan 250 Cast Iron Pipe Fittings flensa dan flens meliputi:
menggabungkan melintasi batas internasional, dibantu oleh perjanjian perdagangan regional seperti North American Free Trade Agreement (NAFTA) ditetapkan oleh Uni Eropa (UE), yang telah memfasilitasi merger internasional melalui penurunan tarif pada impor.Perusahaan yang terlibat dalam konsolidasi ini digunakan untuk menjual hanya satu pasar,sekarang menemukan diri mereka jual ke pasar global .Di bawah ini adalah Overviewdari Code dan Standard ASME yang biasa di pakai oleh para Engineer untuk mendesign di pabrik baik itu oil & gas atau pulp & paper atau chemical plant. The ASME - American Society of Mechanical Engineers - ASME / ANSI B16 Standar mencakup pipa dan alat kelengkapan dalam besi cor, perunggu, tembaga dan baja tempa. ASME / ANSI B16.1 - 1998 - Cast Iron Pipe Fittings flensa dan flens Standar ini untuk kelas 25, 125, dan 250 Cast Iron Pipe Fittings flensa dan flens meliputi:
-
Tekanan-suhu peringkat
-
Ukuran dan metode mengurangi bukaan
menunjuk fitting
-
Tanda
-
Persyaratan minimum untuk bahan
-
Dimensi dan toleransi
e.
TEMA (Tubular Exchanger
Manufacturers Association)
TEMA adalah asosiasi perdagangan dari produsen terkemuka shell dan penukar
panas tabung, yang telah merintis penelitian dan pengembangan penukar panas
selama lebih dari enam puluh tahun.Standar TEMA dan perangkat lunak telah
mencapai penerimaan di seluruh dunia sebagai otoritas pada desain shell dan
tube penukar panas mekanik. TEMA adalah organisasi progresif dengan
mata ke masa depan. Anggota pasar sadar dan secara aktif terlibat, pertemuan
beberapa kali setahun untuk mendiskusikan tren terkini dalam desain dan
manufaktur.
f.
BSI (Badan Standar Inggris)
BSI Standar adalah Inggris Badan Standar Nasional (NSB) dan merupakan
pertama di dunia. Ia mewakili kepentingan Inggris ekonomi dan sosial di semua
organisasi standar Eropa dan internasional dan melalui pengembangan solusi
informasi bisnis untuk organisasi Inggris dari semua ukuran dan sektor. BSI
Standar bekerja dengan industri manufaktur dan jasa, bisnis, pemerintah dan
konsumen untuk memfasilitasi produksi standar Inggris, Eropa dan
internasional.Bagian dari BSI Group, BSI Standar memiliki hubungan kerja yang
erat dengan pemerintah Inggris, terutama melalui Departemen Inggris untuk
Bisnis, Inovasi dan Keterampilan (BIS). BSI Standar adalah nirlaba
mendistribusikan organisasi, yang berarti bahwa setiap keuntungan yang
diinvestasikan kembali ke dalam layanan yang disediakan
2.
Standar Manajemen
Standar
manajemen adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem manajemen dan standar
kerja dalam bidang kelembagaan, usaha serta keuangan. Standar
manajemen terdiri dari OHSAS 18001, ISO 14000, ISO 9000, ISO 14001, dan TQM.
Berikut ini penjelasan masing-masing standar manajemen.
a. OHSAS 18001
Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja) secara umum merujuk pada 2 (dua) sumber, yaitu Permenaker
No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
pada Standar OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Management
Systems. Pengertian Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
menurut Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Sedangkan Pengertian
Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut standar OHSAS
18001:2007 ialah bagian dari sebuah sistem manajemen organisasi (perusahaan)
yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3 dan mengelola
resiko K3 organisasi (perusahaan) tersebut. Elemen-Elemen Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bisa beragam tergantung dari sumber (standar)
dan aturan yang kita gunakan. Secara umum, Standar Sistem Manajemen Keselamatan
Kerja yang sering (umum) dijadikan rujukan ialah Standar OHSAS 18001:2007,
ILO-OSH:2001 dan Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
b.
ISO 14000
Standar manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela tetapi konsumen
menuntut produsen untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut. Pelaksanaan
program sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan sebagai tindakan proaktif dari
produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan dan memperoleh kepercayaan dari
konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan beban tetapi justru
merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).
c.
ISO 9000
Kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang
dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang
standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh
International Organization for Standardization Technical Committee
(ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem
manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima
tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to
date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah
dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
d. ISO 14001
Sistem manajemen lingkungan merupakan
program yang harus diterapkan oleh setiap pemilik usaha atau perusahaan dalam
bidang apapun sebagai jaminan bahwa usaha yang dijalankan tidak akan
mendatangkan potensi merusak bagi lingkungan dalam operasinya. Agar setiap
perusahaan atau usaha memiliki standar yang sama dalam hal menjalankan sistem
operasional dengan standar ramah lingkungan, sistem manajemen lingkungan yang
diterapkan masing-masing perusahaan harus berdasarkan standar resmi
internasional yaitu ISO 14001.Standar ini wajib dituruti oleh berbagai
perusahaan serta bidang usaha di seluruh dunia dalam hal operasi standar mereka
dan yang melanggar akan menghadapi sanksi formal. Pemberlakuan prinsip-prinsip
ISO 14001 berdasar pada pengertian lingkungan sebagai area di sekeliling
wilayah operasi perusahaan atau organisasi yang mencakup berbagai faktor seperti
air, tanah, udara, habitat makhluk hidup serta masyarakat sekitar. Penerapan
prinsip-prinsip manajemen lingkungan secara optimal harus mencakup semua area
ini bila ingin dianggap sebagai perusahaan yang terpercaya dan beretika.
Penerapan sistem manajemen lingkungan yang utuh dan menyeluruh bukan hanya
merupakan kewajiban sebuah perusahaan melainkan juga sebuah langkah investasi
yang bagus dan berjangka panjang.
e.
Sistem Manajemen Produksi TQM
Total Quality Manajement (TQM)
mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai
dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan
arahan perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk
dan jasa penting bagi pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan
berkualitas, yaitu:
- Kualitas meliputi usaha memenuhi
atau melebihi harapan pelanggan
- Kualitas mencakup produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan
- Kualitas merupakan kondisi yang
selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang
berkualitas pada saat yang lain).
- Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan.
2. Sebutkan
contoh dan beri penjelasan mengenai standar Teknik (minimal 5) dan standar
manajemen (minimal 5) yang relevan dengan Teknik Industri !
Standard Teknik adalah serangkaian eksplisit
persyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan,
produk atau jasa gagal memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku,
mungkin akan disebut sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah standard teknik
dapat dikembangkan secara pribadi, misalnya oleh suatu perusahaan, badan
pengawas, militer, dll: ini biasanya di bawah payung suatu sistem manajemen
mutu. Mereka juga dapat dikembangkan dengan standar organisasi yang sering
memiliki lebih beragam input dan biasanya mengembangkan sukarela standar : ini
bisa menjadi wajib jika diadopsi oleh suatu pemerintahan, kontrak bisnis, dll.
Istilah standard teknik yang digunakan sehubungan dengan lembar data (atau
lembar spec). Sebuah lembar data biasanya digunakan untuk komunikasi teknis
untuk menggambarkan karakteristik teknis dari suatu item atau produk. Hal ini
dapat diterbitkan oleh produsen untuk membantu orang memilih produk atau untuk
membantu menggunakan produk. Berikut merupakan beberapa contoh standard teknik:
1.
American
National Standards Institute (ANSI)
sebagai suara standar AS dan sistem
penilaian kesesuaian. ANSI memberdayakan anggotanya dan konstituen untuk
memperkuat posisi pasar AS dalam ekonomi global sambil membantu untuk menjamin
keselamatan dan kesehatan konsumen dan perlindungan dari lingkungan. Ada banyak
peralatan proteksi yang ada pada bay penghantar maupun bay trafo. masing-masing
peralatan proteksi tersebut dalam rangkaian suatu garis digambarkan dalam
bentuk lambang atau kode. Berikut adalah kode dan lambang rele Proteksi
berdasarkan standar ANSI C37-2 dan IEC 60617.
2. American Society of Mechanical Engineers (ASME)
adalah asosiasi profesional yang,
"mempromosikan seni, ilmu pengetahuan, dan praktik rekayasa multi disiplin
ilmu dan kerja sama diseluruh dunia" dengan melalui
"pembangunan pendidikan, pelatihan dan profesional lanjutan ,
kode dan standar, penelitian, konferensi dan publikasi, hubungan dengan
pemerintah, dan bentuk lain dari jangkauan". Maka dari
itu, ASME adalah masyarakat teknik, organisasi standar, sebuah
organisasi penelitian dan pengembangan, sebuah organisasi lobi, penyedia pelatihan
dan pendidikan, dan organisasi nirlaba. Didirikan sebagai masyarakat rekayasa
berfokus pada teknik mesin di Amerika Utara, ASME telah menjadi multi
disiplin dan global. ASME didirikan pada tahun 1880 oleh Alexander
Lyman Holley, Henry Rossiter Worthington, John Edison Sweet and Matthias N.
Forney dalam menanggapi berbagai kegagalan uap boiler tekanan bejana. Dikenal
untuk menetapkan kode dan standar untuk perangkat mekanik, ASME melakukan salah
satu operasi terbesar didunia penerbitan teknis, menyelenggarakan konferensi
teknis banyak dan ratusan kursus pengembangan professional setiap tahun, dan
mensponsori penjangkauan banyak dan program pendidikan.
3.
BSI Standar
adalah Inggris Badan Standar Nasional (NSB)
Merupakan pertama di dunia. Ia mewakili
kepentingan Inggris ekonomi dan sosial di semua organisasi standar Eropa dan
internasional dan melalui pengembangan solusi informasi bisnis untuk organisasi
Inggris dari semua ukuran dan sektor. BSI Standar bekerja dengan industri
manufaktur dan jasa, bisnis, pemerintah dan konsumen untuk memfasilitasi
produksi standar Inggris, Eropa dan internasional. Bagian dari BSI Group, BSI
Standar memiliki hubungan kerja yang erat dengan pemerintah Inggris, terutama
melalui Departemen Inggris untuk Bisnis, Inovasi dan Keterampilan (BIS). BSI
Standar adalah nirlaba mendistribusikan organisasi, yang berarti bahwa setiap
keuntungan yang diinvestasikan kembali ke dalam layanan yang disediakan Sejak
didirikan pada tahun 1901 sebagai Komite Standar Teknik, BSI Group telah tumbuh
menjadi sebuah organisasi global yang independen terkemuka yang menyediakan
jasa solusi bisnis berbasis standar di lebih dari 140 negara.
4.
American
Society untuk Pengujian dan Material (ASTM),
adalah pemimpin global yang diakui dalam
pengembangan dan pengiriman standar internasional konsensus sukarela. Hari ini,
sekitar 12.000 ASTM standar yang digunakan di seluruh dunia untuk meningkatkan
kualitas produk, meningkatkan keamanan, memfasilitasi akses pasar dan
perdagangan, dan membangun kepercayaan konsumen. ASTM kepemimpinan dalam
pembangunan standar internasional didorong oleh kontribusi dari anggotanya:
lebih dari 30.000 pakar top dunia teknis dan profesional bisnis yang mewakili
135 negara. bekerja dalam suatu proses terbuka dan transparan serta menggunakan
infrastruktur canggih elektronik ASTM, anggota ASTM memberikan metode
pengujian, spesifikasi, panduan, dan praktek-praktek yang mendukung industri
pemerintahan diseluruh dunia.
5. Standart Nasional Indonesia (SNI)
adalah
satu-satunya standart yang berlaku secara nasional di Indonesia, dimana semua
produk atau tata tertib pekerjaan harus memenuhi standart SNI ini. Agar SNI
memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan
dengan memenuhi WTO Code of good practice.
6. TEMA (Tubular Exchanger Manufacturers
Association)
The Tubular
Exchanger Manufacturers Association, Inc (TEMA) adalah asosiasi perdagangan
dari produsen terkemuka shell dan penukar panas tabung, yang telah merintis
penelitian dan pengembangan penukar panas selama lebih dari enam puluh
tahun.Standar TEMA dan perangkat lunak telah mencapai penerimaan di seluruh
dunia sebagai otoritas pada desain shell dan tube penukar panas mekanik.
TEMA adalah organisasi progresif dengan mata ke masa depan. Anggota pasar
sadar dan secara aktif terlibat, pertemuan beberapa kali setahun untuk
mendiskusikan tren terkini dalam desain dan manufaktur.
7. Japanese Industrial Standar (JIS)
JIS adalah
standar yang digunakan untuk kegiatan industri di Jepang. Proses standardisasi
dikoordinasikan oleh Komite Standar Industri Jepang dan dipublikasikan melalui
Jepang Standards Association.
8. DIN ( deutsches institut fur normung )
DIN,
Institut Jerman untuk Standardisasi, menawarkan stakeholder platform untuk
pengembangan standar sebagai layanan untuk industri, negara dan masyarakat
secara keseluruhan. Sebuah organisasi nirlaba terdaftar, DIN telah berbasis di
Berlin sejak tahun 1917.DIN tugas utama adalah untuk bekerja sama dengan para
pemangku kepentingan untuk mengembangkan standar berbasis konsensus yang
memenuhi persyaratan pasar.
9. The
American Petroleum Institute (API)
API adalah
asosiasi perdagangan Amerika Serikat terbesar untuk industri minyak dan gas
alam. Ini klaim untuk mewakili sekitar 400 perusahaan yang terlibat dalam
produksi, perbaikan, distribusi dan banyak aspek lain dari industri
perminyakan. API mendistribusikan lebih dari 200.000 eksemplar publikasi setiap
tahun. Publikasi, standar teknis, produk-produk elektronik yang dirancang
bertujuan untuk membantu pengguna meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya
operasi mereka, sesuai dengan persyaratan legislatif peraturan, menjaga
kesehatan, menjamin keamanan dan melindungi lingkungan. Setiap publikasi
diawasi oleh sebuah komite profesional industri, sebagian besar insinyur perusahaan
anggota
10. American Iron and Steel Intitute
(AISI)
adalah asosiasi produsen baja amerika utara
yang dibentuk pada tahun 1908 oleh Elbert H. Gary yang beranggotakan para
produsen baja di Negara kanada, amerika Serikat, dan Meksiko. Tujuan dari ANSI
adalah mempengaruhi kebijakan publik, mindidik, dan membentuk opini publik yang
mendukung industri baja yang kuat dan berkelanjutan di amerika serikat dan
amerika utara serta berkomitmen untuk menghasilkan produk manufaktur yang
memenuhi kebutuhan masyarakat.
11. National Nanotechnology Initiative
(NNI)
adalah badan standarisasi teknik untuk
produk dari ilmu pengetahuan, teknik, penelitian dan pengembangan untuk proyek
berskala nano atau menggunakan teknologi nano. NNI memiliki 4 tujuan utama
yaitu memajukan penelitian dan pengembangan nanoteknologi, mendorong transfer
teknologi dalam produk untuk kepentingan komersial dan umum, mengembangkan dan
mepertahankan sumber daya pendidikan, tenaga kerja terampil, infrastruktur
pendukung dan alat untuk memajukan teknologi nano, dan tujuan yang ke empat
adalah mendukung pengembangan yang bertanggung jawab dalam bidang
nanoteknologi.
Standar Manajemen untuk Teknik
Industri
Standar Manajemen adalah
struktur tugas, prosedur kerja, sistem manajemen dan standar kerja dalam bidang
kelembagaan, usaha serta keuangan. Namun pengertian standar manajemen akan
lebih spesifik jika menjadi standar manajemen mutu, untuk mendukung
standarisasi pada setiap mutu produk yang di hasilkan perusahan maka hadirlah
Organisasi Internasional untuk Standarisasi yaitu Internasional Organization for
Standardization (ISO) berperan sebagai badan penetap standar internasional yang
terdiri dari wakil-wakil badan standarisasi nasional setiap negara. ISO
didirikan pada 23 februari 1947, ISO mampu bertindak sebagai organisasi yang
menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang
mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat. Contoh dari standar
manajemen antara lain sebagai berikut:
1. ISO 9001 (Manajemen Mutu)
ISO 9001 adalah standar
internasional yang diakui dunia untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM)
dan bersifat global. SMM menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan dan
seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata
dalam aktifitas rutin perusahaan. Sistem ini besifat umum dan dapat diterapkan
untuk berbagai jenis organisasi dan industri. Sistem ini juga bersifat
fleksibel untuk mengarahkan berbagai organisasi dan industri dalam mencapai
efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaannya untuk mencapai kepuasan
pelanggan.
2. ISO 14001 (Manajemen Lingkungan)
ISO 14001 dipelajari oleh
berbagai bidang pendidikan namun tidak “ seumum” ISO 9001 yang banyak ditemui
di bidang apa saja. Sistem manajemen ini banyak ditemui pada bidang teknik
lingkungan. Selain itu sistem manajemen ini juga mempunyai kaitan dengan bidang
ergonomi (teknik industri) terutama pada kuliah manajemen limbah industri.
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa bidang lingkungan hidup atau ekologi
dan ergonomi mempunyai hubungan yang cukup kuat.
3. OHSAS 18001 (Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja)
OHSAS 18001 adalah suatu
standard internasional untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di tempat kerja/perusahaan. Banyak organisasi di berbagai
negaratelah mengadopsi OHSAS 18001 untuk mendorong penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja denganmelaksanakan prosedur yang mengharuskan organisasisecara
konsisten mengidentifikasi dan mengendalikan resiko bahayaterhadap keselamatan
dan kesehatan di tempat kerja; serta memperbaiki kinerja dan citra perusahaan.
4. Total Quality MANAGEMENT <TQM>
Total Quality
MANAGEMENT (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi
keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen
manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih
keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan. Ada
beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas
5. ISO
31000:2009 (Manajemen Risiko)
ISO
31000:2009 merupakan pedoman standar, instruksi, dan tuntutan bagi sebuah
organisasi untuk membangun sebuah pondasi dan kerangka kerja bagi suatu program
manajemen risiko. Pondasi tersebut meliputi aturan, tujuan, dan komitmen untuk
membangun suatu program manajemen risiko yang komprehensif. Kerangka kerja
meliputi perencanaan, akuntabilitas dari para karyawan, proses dan aktivitas
yang digunakan untuk mengelola risiko dalam kinerja perusahaan. Tujuan dari
standarisasi ini adalah untuk menyediakan prinsip-prinsip dan acuan dari
program manajemen risiko kepada organisasi.
6. ISO 50001 adalah
standarisasi internasional yang berkaitan dengan sistem manajemen energy (energy
management systems – requirements with guidance). Standarisasi di keluarkan
pada bulan juli 2011 oleh International Standarization Organizazion.
7. Sistem Manajemen Kesekatan Keselamatan Kerja
(SMK3)
Sistem
Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari
sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi stuktur organisasi,
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.SMK3 merupakan alat bantu yang dapat digunakan
untuk memenuhi tuntutan dan persyaratan yang ada dan berlaku yang
berhubungan dengan jaminan keselamatan kerja dan kesehatan kerja. SMK3
merupakan sebuah sistem yang dapat diukur dan dinilai sehingga kesesuaian
terhadapnya menjadi obyektif. SMK3 digunakan sebagai patokan dalam menyusun
suatu sistem manajemen yang berfokus untuk mengurangi dan menekan kerugian
dalam kesehatan, keselamatan dan bahkan properti.
8. Hazard Analysis and Critical Control Point
(HACCP)
Hazard
Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah suatu sistem kontrol
dalam upaya pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas identifikasi
titik-titik kritis di dalam tahap penanganan dan proses produksi. HACCP
merupakan salah satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin
keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan (preventive) yang dianggap
dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi
konsumen.Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri pangan adalah untuk
mencegah terjadinya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan
guna memenuhi tututan konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian mutu
sejak bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan
didistribusikan. Oleh karena itu dengan diterapkannya sistem HACCP akan
mencegah resiko komplain karena adanya bahaya pada suatu produk pangan. Selain
itu, HACCP juga dapat berfungsi sebagai promosi perdagangan di era pasar global
yang memiliki daya saing kompetitif.
Sumber:
dian.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../ETIKA+PROFESI+(3).pdf
http://isoindonesiacenter.com/iso-31000-standar-manajemen-risiko/
http://isoindonesiacenter.com/iso-31000-standar-manajemen-risiko/